Bedah Buku di Umaha Sidoarjo. Soetanto: 2045 Indonesia Akan Runtuh

18-8-bedah-buku-umaha-sdo#

SIDOARJO –  Pada 2045 Indonesia akan runtuh jika generasi muda tidak diselamatkan sejak kini. Karena itu, mereka harus mampu dan mau bekerja keras, bergairah dan berpikir kreatif. Prediksi runtuhnya Bangsa Indonesia itu disampaikan Dr. Soetanto Soepiadhy di hadapan sejumlah peserta bedah buku berjudul ‘Anak Muda Meraih Mimpi-mimpi Indonesia’.

“Para pemuda harus terus melakukan perubahan dan perubahan, bukan hanya kerja, kerja dan kerja. Ironisnya pengangguran masih ada dimana-mana,” cetus Soetanto yang disambut tepuk tangan riuh peserta.

Kehadiran Soetanto dalam forum tersebut yakni sebagai narasumber sekaligus penulis buku ‘Anak Muda Meraih Mimpi-mimpi Indonesia’.  Acara bedah buku digelar Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) Sekolah Tinggi Akademi Analis Kesehatan (ST-AAK) YPM Cabang Sidoarjo kerja sama dengan Lembaga Kajian, Riset dan Advokasi (INDOP Institut Jawa Timur) di Aula Kampus Universitas Maarif Hasyim Latif (Umaha), Taman, Sidoarjo, Senin (17/8/2015).

Senada dengan Soetanto, kepada pemuda Indonesia, Dr. H. Eddy Pranjoto berharap bahwa pemuda harus menjadi virus perubahan yang mempunyai gagasan berkompetisi dalam segala bidang.

“Apalagi sebentar lagi Indonesia sudah memasuki MEA, maka para pemuda harus bisa berfikir dan bekerja secara kreatif,” pesan Eddy, pada acara itu bertindak sebagai narasumber pembanding.

Bedah buku yang dibuka langsung oleh Rektor Umaha, Dr. Fathoni Rodli dan dipadati sejumlah mahasiswa Umaha tersebut, digelar bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-70 Tahun. Selain Soetanto dan Eddy, tampil pembicara lain yakni Direktur INDOP Institute Jawa Timur, Lilyana Phandeirot ST.

Ketua Komisariat PMII ST-AAK YPM, Ade Arviana menyampaikan bahwa bedah buku ini digelar bukan hanya sebagai seremonial memperingati Hari Kemerdekaan saja. “Namun lebih kepada untuk menumbuhkan semangat baru dalam menggapai mimpi-mimpi kita sebagai generasi bangsa agar mampu menciptakan perubahan dalam wujud sumbangsih positif terhadap bangsa,” ujar Ade.

Di akhir acara, tiga orang penanya memperoleh cinderamata dari Direktur INDOP Institute Jawa Timur dan Soetanto sebagai bentuk apresiasi dan penyemangat bagi para mahasiswa agar terus berkarya dan selalu kerjasama dalam menciptakan perubahan ke arah yang lebih baik.

@aang

Tinggalkan komentar